Kudiam saja, kuperhatikan dia.
Lelah sekali sepertinya dia berlari, dampai terpontang panting sepertinya badan perempuan itu.
Kutatap mukanya penuh keraguan, raut mukanya sedih, marah, bingung dan Takut yang teramat sangat.
Matanya keruh, menahan gemuruh emosi yang ingin pecah menjadi air mata.
Kulihat lagi dia dengan seksama, dia menoleh kearahku, menatapku dengan penuh harap seolah berteriak hatinya memohon agar aku menolongnya.
Lari lagi dia, kali ini dia berlari ke timur. nafasnya mulai memendek, kakinya sudah tak tahan lagi.
Tapi dia Belum Sampai pada tujuannya. lalu dia kembali ke arahku, berlari menuju Barat.
Kutanya dia. "Cari apa kamu?"
lalu dia menjawab, kali ini suaranya parau, hampir tak terdengar.
"aku mencari Aku" dengan putus asa dia menjawab, sembari air mata mengalir dari sudut matanya.
Seketika Tubuhku bergetar. Hatiku berdebar. Kencang. Bagai gemuruh ombak di lautan. Mataku mulai basah, memerah.
Lalu aku menatap Gadis itu sekali lagi.
Satu kali lagi, Terakhir. Sekali saja, ucapku dalam hati.
Gadis itu, yang berlari terengah-engah, kebingungan, setelah ku lihat lagi, ternyata adalah bayanganku dalam cermin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar