Minggu, 22 November 2015

Tak punya rumah

Aku kecewa pada mereka yang mengobral janji, menjunjung kata idealisme, bertindak 'sok' pahlawan dan katanya mengagungkan keadilan.
Aku kecewa pada mereka yang duduk disana berjilbab besar berdalih seperti orang alim berbicara bahasa qur'an namun bertindak seperti putus urat malunya.
Sudah aku gantungkan hati dan kujadikan ideologinya sebagai ideologiku. Sudah kujadikan ia sebagai 'role model'ku, sudah juga kujadikan ia sebagai idolaku.
Kecewaku ini rasanya memang pantas. Acapkali kudengar mereka berkata "A" lalu besoknya aku lihat mereka melakukan "Z" begitukah seharusnya orang alim berakhlak?
Salah, memang aku yang salah. Terlalu mudah percaya, terlalu mudah di doktrin.
Salah, salah pula pandanganku terhadap mereka, terlalu mudah aku menilai seseorang hanya karna penampilan saja
Salah, salah ku memang salahku terlalu yakin terlalu semangat dan terlalu cinta pada mereka yang berkoar-koar atasnama keadilan.
Hingga sekarang inilah yg aku rasakan, kehilangan gairah untuk kembali percaya pada mereka-mereka yang berdiri paling depan diantara barisan para demonstran.
Ah hampa.
Memang hampa hidup sebagai mahasiswa yang katanya pilar bangsa namun tak memiliki ideologi untuk ku perjuangkan.
Ideologi ku, dimana kamu berada?